Iwan Fals, pemberi inspirasi...
Oleh : Tiga Rambu
23,905
View
Share
26
Like
5
Comment

Iwan Fals.... atau Bang Iwan aku menyebutnya, lama sudah aku menjadi pengagumnya. Tepatnya pada saat album "Sarjana Muda" dirilis. Waktu itu aku masih bersekolah di SMP. Lirik lagu yang pertama aku dengar dari Bang Iwan adalah "Tuhan... terlalu cepat semua.... Kau panggil satu satunya yang tersisa......dst..." Lantas setelah itu, aku kumpulkan uang sakuku supaya bisa dapat membeli kasetnya di toko kaset. Sejak saat itulah aku mulai selalu mendengarkan nyanyian Bang Iwan. Penasaran dengan lagu yang lain, aku cari album Bang Iwan yang sebelumnya, karena pada waktu itu menurut cerita teman-teman ada album-2 sebelumnya. Kebetulan sekolahku berlokasi tidak jauh dari Pasar Barang Bekas (Taman Puring - Jakarta Selatan), yang selalu aku lewati setiap berangkat dan pulang sekolah.

Suatu waktu sepulang dari sekolah, aku mampir di salah satu kios yang menjual segala jenis kaset seken. Beruntung aku dapat 1 album dari Bang Iwan, kalau gak salah "Perjalanan". Memang kualitas syair dan musiknya kalah dengan album Sarjana Muda, tapi aku tetap menyukainya. Lagu-lagunya ya lucu, ya getir... pokoknya campur aduk. ......

"....aku berjalan.... di atas jembatan.... waktu hari siang..... tengah keramain kota.... kupandang ke bawah...... berhimpit gubuk liar.... tempat tinggal gelandangan.... dst.... "

Di lain waktu lagi aku juga dapat 1 album lagi di kios yang sama. Album ini juga lucu, getir..... dan sebagainya. ...."hai mister geeele.... lu kok tega boongin gua..... dst".

Waktu-waktu selanjutnya, aku terus mengikuti perjalanan album-album Bang Iwan. dari "Opini", "Sumbang" dst.... Bahkan album-album kerjasama dengan pemusik-pemusik lain, "KPJ", "Swami", "Dalbo", "Kantata Takwa", "Kantata Samsara". Lirik lagu-lagu yang dinyanyikan Bang Iwan, mau nggak mau berperan membentuk atau memberi pengaruh bagi pola berpikirku. Karena hampir semua lirik lagu Bang Iwan punya kedalaman makna. Mungkin bisa dibilang "Iwan Fals Mania". Tapi sayangnya pada jaman (waktu) aku remaja itu, susah untuk melihat show Bang Iwan. Stasiun Tv yang ada cuma 1 , yaitu TVRI, punya pemerintah yang notabene pada jaman itu semi diktator . Pokoknya pemerintahan republik, tapi kedaulatan dan kekuasannya seperti kerajaan. Jadinya mana bisa lagu-lagu Bang Iwan ditampilkan di Tv atau Bang Iwan bebas berkonser. Kalaupun ada konser, publikasinya kurang, dan pengawasannya ketat banget. Pernah juga sih tampil di Tv, tapi lagu yang dibawakan yang manis-manis aja, Mata Indah Bola Pingpong, Kemesraan sebagai contohnya.

Seiring berjalannya waktu peraturan gak lagi terlalu ketat, dan konser-konser Bang Iwan juga sering. Hingga suatu saat aku dapat kesempatan nonton konsernya. Wuiiih... seneng banget, konser "Mata Dewa" di Parkir Timur Senayan. Kebetulan aku sudah punya albumnya, beli di toko kaset Mirah Jaya - Blok M, dapat hadiah Poster Bang Iwan, gede..... Waktu itu aku pajang di kamarku, di dinding dekat meja belajar. Meskipun konser mengalami sedikit gangguan dari ulah segelintir penonton (berantem antar penonton), tapi gak masalah buatku, tetep aja asyik, karena ini pertama kalinya aku nonton konser Bang Iwan.

Pada masa-masa aku sudah kuliah, ada lagi konser Bang Iwan yang aku tonton. Memang bukan Bang Iwan sendiri, melainkan grup "Kantata Takwa". Tapi tidak bisa dipungkiri, tokoh sentralnya tetep aja Bang Iwan. Inilah konser yang nggak pernah bisa aku lupakan. Bener-bener konser yang luar biasa....permainan sinar laser yang kalo gak salah didatngkan khusus dari Australia, dan bikin merinding waktu 150 ribuan orang nyanyi bareng Kantata Takwa ditemani cahaya lilin..... pokoknya wuiiihh.... top banget.... Gak percuma aku udah ngeboongin dosen. Ya, pada hari itu, kebetulan aku lagi dapat giliran maju untuk mata kuliah Seminar Akuntansi, tapi dengan alasan ada keperluan keluarga yang mendadak aku minta giliranku maju di undur pada waktu pertemuan kuliah berikutnya, dan diijinkan. Akhirnya bersama 2 orang temanku, jadilah aku nonton. Tiket udah siap, yang aku dapat dari potongan cover kaset album "Kantata Takwa"

Waktu-waktu selanjutnya setiap ada konser Bang Iwan di sekitar Senayan, aku selalu nonton. Kan ,lokasi di situ yang gak jauh dari rumahku (Blok A - Kebayoran Baru), jadinya kalo gak kebagian kendaraan pulang, masih kuat jalan kaki. Setelah dewasa (udah kerja) dan kos sendiri, pernah juga aku nonton konser Bang Iwan di Taman Mini Indonesia Indah.

Sampai saat ini aku masih jadi pengagum Bang Iwan, walau secara resmi nggak punya keanggotaan di Oi, tapi aku tetap ngikuti perjalanan Bang Iwan (yang terakhir sehabis pemilu di Metro Tv). Aku juga masih mendengarkan dan menikmati lagu-lagunya, tapi kali ini menggunakan memori card. Suatu saat aku akan mengumpulkan lagi koleksi-koleksi albumnya, karena kaset-kaset yang aku punya dulu sudah musnah ditelan banjir......

Meskipun aku udah nggak punya albumnya, tapi buat aku Bang Iwan gak ada matinya. Beliau adalah Inspirator, Legenda. Berani bersuara disaat yang lain takut, bukannya berani hanya kalau diantara sekian banyak orang yang berani. Dan di antara semua lagu yang bermakna dari Bang Iwan, ada 1 lagu yang terfavorit buat aku, "Petualang",

"...... yaaa..... sejenak.... hanya sejenak..... yaaa..... sekejap...... hanya sekejap...... ia merintih pada samudra...... sebebas camar ia berteriak..... dst.......

Terimakasih Bang Iwan,,.....

Salam,....