Coretan Musafir

Mengembara mencari tempat terbaik untuk singgah. Melakukan safar (perjalanan) menjadi pendatang di bumi. Musafir kemudian melanjutkan perjalanan sampai ke tempat yang dirindukan.

Sesama musafir saling berguru. Berbagi petunjuk arah hidup, saling menunjuk arah depan untuk maju.
Tak perlu menunggu waktu yang tepat untuk berbuat sesuatu karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yang menunggu.

Nasehat orang suci kepada musafir sungguh berarti. “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore.”

Sampai waktu mengantar ke penghujung tahun 2020. Menyerap “Coretan Dinding” dan “Musafir Anthem” menjadi “Coretan Musafir”. Memadukan Iwan Fals dan Syarikat Idola Remaja dalam wujud kerja kreatif. Rosana dan Raya Rambu Rabbani memberi energi. Tayang di channel You Tube Iwan Fals Official.

Proses kreatif dan produksi dilakukan di Fals Record. Menyajikan 12 lagu pilihan. Di tengah kesibukan mengurus Oi, Rosana berlatih tekun. Rosana merasakan langsung tingkat kesulitan saat menjadi musisi pengiring Iwan Fals. Rosana memainkan lagu sesuai konsep yang sudah disepakati. Pada titik tertentu Iwan Fals melakukan improvisasi. Di sini biasanya terjadi kondisi tak terduga. Raya Rambu Rabbani menjadi penengah. Rosana mengikuti Raya sebagai penunjuk arah. Sementara Iwan Fals menikmati sensasi dinamika. Seperti manajemen konflik bermusik. Menyelesaikan persoalan menemukan harmoni .

Mengisi dan menguatkan makna “Coretan Musafir”. Melangkah mewarnai hidup dan melahirkan karya terbaik. Sebagai musafir yang sedang melakukan perjalanan menuju kesejatian diri. Mematuhi protokol kesehatan adalah bentuk penghormatan kepada hak hidup orang lain. Tahun 2020 akan berakhir tetapi persaudaraan hati tak akan berakhir.

Leuwinanggung, 31 Desember 2020
Penulis: Syaiful Ramadlan
Fotografer : Epel
Editor : Rosana Listanto