Bukan Sebatas Bicara Tahu

Westerling pun tersenyum, tertulis dalam syair Pesawat Tempurku yang ditulis Iwan Fals tahun 1988. Apa susahnya tersenyum? Tentara Belanda kelahiran Turki berjulukan “Jagal dari Turki” telah menewaskan 3000 orang Sulawesi dan 94 anggota TNI Divisi Siliwangi tak pernah lupa tersenyum. Bahkan pemilik nama lengkap Raymond Pierre Paul Westerling meninggal dunia dengan tersenyum.

“Kalau hanya senyum yang engkau berikan Westerling pun tersenyum” menegaskan bahwa senyum itu milik semua. Orang jahat murah senyum. Orang baik murah senyum. Aneh jadinya jika orang baik sulit senyum. Termasuk ibadah ketika memberikan senyuman kepada orang lain.

Lazada Super Show 11.11 SCTV Live memberikan tayangan publik lebih dari sekedar tersenyum. Saat di tengah-tengah lagu Pesawat Tempurku terdengar geberan motor 3 moge Royal. Rossa dibonceng kemudian turun untuk berkolaborasi dengan Iwan Fals.

Rossa: “Penguasa, penguasa, berilah hambamu uang, beri hamba uang”
Iwan Fals: “Wah udah banyak uangnya”

Rossa: “Masih mau”
Iwan Fals: “Buat apa Teh Ocha?”

Rossa: “Buat belanja di Lazada dong!”
Iwan Fals: “Bukan buat beli tahu Sumedang?”
Rossa: “Oh ya beli pabriknya sekalian”

“Oh ya andai kata dunia tak punya tentara tak ada perang yang banyak makan biaya”
Rossa: “Benar juga ya”

Biaya yang melebihi batas normal akan melahirkan tanda tanya. Biaya pertahanan keamanan lahir dari skema perang menyebabkan biaya tinggi. Biaya kesehatan dari skema layanan kesehatan menyebabkan biaya tinggi. Belum lagi biaya hutang negara.

“Beri hamba uang buat bayar hutang” ucap Iwan Fals. Komunikasi verbal ini ada di keseharian masyarakat. Potret sosial yang mudah direkam dan menjadi logis. Logis karena menjadi kebenaran yang diterima di persepsi masyarakat. “Gali lobang tutup lobang” adalah istilah yang akrab di telinga. Walaupun bisa akan berbeda pendapat jika persepsi ahli ekonomi.

Maka penulis sepakat dengan pikiran visioner Teh Ocha (nama panggilan Rossa). Ketika pertanyaan uangnya untuk beli tahu Sumedang maka Teh Ocha lebih memilih memakai nalar wirausaha. Beli tahu Sumedang dan pabriknya berdampak luas bagi pertumbuhan ekonomi lokal masyarakat Sumedang. Beli tahu Sumedang dan pabriknya berdampak luas pada apresiasi budaya. Tahu Sumedang bukan sebatas bicara tahu, tetapi ada filosofi tentang bumi, tanah, air, dan kekayaan alam lain yang terkandung di dalamnya.


Leuwinanggung, (12/11/2019).

Fotografer : Evelyn Pritt
Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto