Dinanti Oleh Ibu-ibu

Karena hanya perlu satu lagu untuk mengembalikan seribu memori. Keceriaan bersama lewat lagu-lagu lawas era 1970-an sampai 2000-an. Merawat persahabatan antar negara. Diikuti oleh 6 negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Timor Leste). Masing-masing negara mengirim 4 orang wakil. Babak 24 besar sebagai babak awal, babak 20 besar, babak 16 besar, babak 12 besar, babak 9 besar, babak 6 besar, babak 4 besar, dan babak 3 besar grand final dan konser kemenangan. “Kita mah tinggal nunggu di akhir,” canda Iwan Fals.

Memasuki puncaknya dengan tajuk Konser Kemenangan Golden Memories Asia, Iwan Fals hadir di studio 5 Indosiar. Joy Tobing (Indonesia), Lucky Octavian (Indonesia), Eranzz Lambert (Malaysia) ditantang duet dengan Iwan Fals. Peserta melewati proses dan diuji kapasitas secara terbuka, Indosiar live. Seperti kata Soimah, “Anda jangan banyak protes dalam berproses.”

Kehadirannya dinanti oleh ibu-ibu yang sudah berbaris sejak sore hari. Canda dan tawa menghiasi wajah ibu-ibu yang datang dari alumni sekolah, pengajian, dan organisasi. Seperti rombongan dari kelompok haji Soreang Bandung. Berangkat jam 08.00 tiba jam 13.00 rela menunggu untuk menonton langsung di dalam studio.

Tak ketinggalan pula Perip (Persatuan Istri Purnawirawan). Organisasi ini tempat berhimpun Ibunda Iwan Fals (Lies Suudijah). Namun malam itu Ibunda Iwan Fals tidak bisa hadir mendampingi rombongan anak Panti Chairunnisa dan Perip ke studio Indosiar.

Iwan Fals menyanyikan Madu & Racun, Bongkar, Antara Aku Kau & Bekas Pacarmu, Kemesraan. Sejenak melupakan masalah yang ada dan bahagia bernostalgia. Sepanjang acara penonton ikut bernyanyi, meresapi sepenuh hati, tertawa, menangis.

Deasy Ratnasari malam itu bertugas menjadi komentator bersama Soimah, Hetty Koes Endang, Ruth Sahanaya, Najip Ali (Singapura), Sheila Najib (Malaysia). Deasy Ratnasari mengawali karier di ajang pemilihan Gadis Sampul, pemain film bersama Nike Ardilla di Olga & Sepatu Roda, pemain Nyi Iteung Si Kabayan Mencari Jodoh, dan kini menjadi anggota DPR. Perempuan kelahiran Sukabumi yang dikenal dengan lagu Tenda Biru mendatangi tenda Iwan Fals untuk foto bersama.

Usai foto bersama, penulis melakukan wawancara
“Teh Deasy punya waktu untuk wawancara?”
“Boleh 3 menit, sambil jalan aja ya” jawab Deasy Ratnasari

Sambil berjalan kaki dari tenda Iwan Fals ke tenda Deasy Ratnasari wawancara singkat berlangsung
“Tadi kelihatan menikmati sekali di lagu Bongkar?”
“Saya seneng lah. Saya selalu suka dengan lagu-lagunya Bang Iwan Fals. Lagu yang tadi sebagai introspeksi bagi kami yang anggota DPR. Yang mana menjadi rumah bagi semua suara yang kami dengarkan harusnya. Dan dimana rumah itu harus dipercaya oleh orang-orang yang memilih kami. Lagu tadi sebetulnya pembuka bagi instrospeksi diri saya pribadi”

“Kesan tentang Bang Iwan Fals?”
“Yang saya suka lagu-lagunya Bang Iwan itu jujur. Balancing itu menyentuh perasaan bagi orang yang mau tersentuh tentunya. Bang Iwan orangnya apa adanya. Dari jaman kecil, om saya di rumah suka Oemar Bakri, Bento”

“Harapan Teh Deasy untuk kondisi saat ini?”
“Orang bisa menyampaikan aspirasi dengan beragam cara. Menurut saya Bang Iwan Fals adalah orang yang menyampaikan hati masyarakat melalui karya seninya. Saya di area yang lain tentunya harus bisa menyuarakan hal itu dengan kinerja. Bang Iwan Fals bisa menjadi pengingat bagi siapapun yang mau berbuat untuk orang banyak”

Cikal (Manajemen Iwan Fals) menyalami Sheila Majid. Keduanya memiliki kesamaan tanggal lahir, 3 Januari. Kekaguman Cikal kepada Sheila Majid adalah selain karakter suara yang sengau juga pada manajemennya. Manajemen Sheila Majid bisa mengatur sedemikian rupa sehingga dikenal sebagai manajemen artis terbaik yang ada di Malaysia. Apakah ini kode? “Kita lihat nanti, doakan saja” ucap Cikal.

Leuwinanggung, (20/10/2019).

Fotografer : Ichan Maulana
Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto