Penonton Tunjuk Jari Membelakangi Iwan Fals

Bahagia terpancar dari raut wajah Manado menuju penutupan Manado Fiesta 2019. Rangkaian acara yang telah digelar 27 Juli – 4 Agustus 2019 menjadi trending topic nasional. Manado kota yang menjunjung tinggi keberagaman dan toleransi beragama. Laut biru menjadi daya pikat kunjungan wisata. Tak pernah kehabisan ikan untuk santapan keluarga.

Walikota GS Vicky Lumentut memberikan kado yang terbaik untuk Manado. Penonton bisa menikmati jajanan gratis sebelum pertunjukan Iwan Fals & Band. Iwan Fals dihadirkan berdasarkan survey dan diskusi Gojek dengan Pemkot Manado. Iwan Fals dinilai mempunyai lirik dan musik pilihan utama masyarakat Manado. Maka tak heran ribuan orang memadati lapangan. Penonton beragam. Ada yang berkelompok, ada yang berdua bersama kekasih, dan juga anak-anak bersama ibu bapaknya.

Somay khas Bandung menjadi incaran orang-orang. Hanya membutuhkan waktu 1 jam jajanan ini habis diburu. Kang Maman asal Majalengka Jawa Barat sudah 6 tahun mengadu nasib di Manado. Dibantu oleh rekannya berkaos biru bertuliskan “Bobotoh Manado” melayani suka cita.

Iwan Fals menyerahkan pohon jati emas kepada Walikota GS Vicky Lumentut dan Ketua Panitia Coreta Kapoyos mengawali penampilannya di atas panggung utama. Lapangan Tikala Manado penuh. Lapangan berada di depan Kantor Pemerintahan Kota Manado. Penonton datang dari Manado, Minahasa, Ternate, Gorontalo, Makasar, Palu, Jakarta. Penantian panjang penonton terobati oleh sapaan Iwan Fals.

“Malam bae Manado. Samua ada bae-bae toh?” ucap Iwan Fals.
“Salam Kerukunan. Semoga Manado terus diberkati karena Cinta Ini Milik Kita,” teriak Iwan Fals.

Dibuka dengan Buku Ini Aku Pinjam, Pesawat Tempurku, Bongkar menghipnotis penonton untuk bernyanyi bersama. Energi bersama menguatkan Iwan Fals & Band untuk memberikan yang terbaik selama pertunjukan.

Lagu Tiga menjadi pesan untuk bekerja. Tugas pemerintah bekerja memakmurkan rakyat. Tugas rakyat tetap bekerja. Seperti semboyan Si Tou Timou Tumou Tou dan Torang Damua Basudara. Hidup dengan perilaku yang baik dan persaudaraan terus dijaga.

Kupaksa Untuk Melangkah, Tak Biru Lagi Lautku, Belum Ada Judul, Aku Sayang Kamu, Yang Terlupakan, Aku Bukan Pilihan, Ijinkan Aku Menyanyangimu, Ibu membawa ribuan pandang mata berkaca-kaca terbawa hanyut suasana bersama lautan manusia.

Iwan Fals suka membawakan lagu daerah. Lagu daerah biasa dinyanyikan saat sekolah. Atau ditayangkan di televisi. Tapi dilupakan banyak orang. Manajemen Iwan Fals suka dengan belajar budaya daerah. Perlu waktu untuk mempelajari dan latihan. O Ina Ni Keke, Balada Pelaut, Minahasa, Kota Manado, Om Endy, Sipatokaan.

Iwan Fals & Band menghadirkan Gideon Tengker. Pernah bersama di Album Orang Gila sebagai gitaris. Gideo Tengker adalah gitaris blues tahun 80-an kelahiran Manado. Ayah dari Nagita Slavina ini membawakan lagu anak-anak Sulawesi Utara, Tumbu - Tumbu Blanga.

Oemar Bakri dan Wakil Rakyat kembali menghangatkan suasana. Penonton tunjuk jari membelakangi Iwan Fals. Jari telunjuk puluhan ribu penonton mengarah ke panggung yang diduduki walikota, wakil walikota, ketua DPRD, anggota DPRD, Pemkot, Danlanudsri, dan tamu undangan. Adegan ini berlangsung spontan. Ekspresi yang tidak pernah ada sebelumnya. Entah siapa yang memulai. Entah siapa yang jadi komando. Hingga Iwan Fals tersenyum sambil teriak ke penonton. “Hei… lihat sini... hei,” seru Iwan Fals.

Di Bawah Tiang Bendera, Indonesia Damai, Kemesraan menjadi lagu penutup. 3 jam Iwan Fals & Band tampil. 25 lagu dinyanyikan. Energi yang luar biasa. Pecah dan meledak ke langit. Klimaks bertepatan dengan jam 00:00 WITA.

Leuwinanggung, (6/8/2019).

Fotografer : Ichan Maulana
Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto