Cara Iwan Fals Mengkonkritkan Pikiran & Perasaan

Menjalani hidup di dunia tarik suara sejak tahun 1975 hingga kini bukanlah sebuah perjalanan singkat tanpa cerita. Cerita abadi karena karya. Karya lahir mengalir begitu saja, diminati atau tidak adalah urusan selanjutnya. Jika diminati masyarakat itu karena kesamaan frekuensi.

Pada setiap orang memiliki ruang kosong untuk menerima teman sehati. Dan karya Iwan Fals yang berjumlah 39 album dan 380 lagu telah berhasil mengisi menjadi teman sehati. Dia hadir dengan canda, romantis, emosi, kontemplasi mengisi warna hidup sebagai penghibur, penenang, penyemangat, pengingat, atau bahkan abstrak. Iwan Fals menumpahkan isi pikiran dan suara hati menjadi bentuk karya.

Setelah cukup lama melakukan perjalanan dan banyak yang dilihat dengan mata hati maka menulis sebuah lagu tentang sang isteri tercinta adalah jawaban dari kontemplasi. Isteri selalu hadir setiap saat mendampingi suami. Lelaki itu manusia biasa, bisa lemah dan kuat. Dalam keadaan lemah isteri menguatkan, dalam keadaan kuat isteri mengingatkan. Inilah pendalaman. Inilah kontemplasi sehingga benar adanya jika Adam dahulu sangat mendambakan kehadiran Hawa.

“ROSANA” ditulis dari sentuhan hati Iwan Fals. Sebagai seorang suami dan bapak dari anak-anaknya maka cukup adil jika keluarga diberikan apresiasi lewat karya. Setelah sebelumnya ada “GALANG RAMBU ANARKI” di Album Opini tahun 1982, “CIKAL” di Album Cikal tahun 1991, “RAYA” di Album Raya tahun 2013. Fals Record sebuah perusahaan recording milik Manajemen Iwan Fals telah memproduksi album Iwan Fals diantaranya album “Raya” tahun 2013 dan album “Keseimbangan” tahun 2010. Fals Record tahun 2019 memproduksi album “ROSANA” berisikan 11 lagu.

“ROSANA” bermula dari pertanyaan Raya Rambu Rabbani yang heran dengan tingkah bapaknya. Lagu untuk Raya, Cikal, Galang sebagai anak-anaknya telah dibuat. Mengapa untuk isteri tidak, walau sebelumnya pernah ada tapi tidak pernah tegas menyebut sosok nama Rosana.

“Aku pikir iya juga ya, Raya. Kenapa Bung Hatta, Bung Karno dibikini lagu? Kita kenal juga nggak,” ucap Iwan Fals sambil tersenyum.

“ROSANA” ditulis sebagai “Kado Untukmu” mengkonkritkan pikiran dan perasaan kepada sentuhan karya. Karya adalah sumbangan berarti kehidupan. Bukan sebatas ruang imajinasi di kegelapan tetapi memberi angin segar untuk menyambut terik mentari mengisi daya hidup. Untuk informasi album “ROSANA” bisa ikuti IG @belialbumfisik dan sosmed Iwan Fals (official).

Manajemen Iwan Fals (Tiga Rambu) pada hari Senin, 15 April 2019 mengundang rekan-rekan pers untuk menikmati suguhan karya Iwan Fals dalam bentuk Launching album Iwan Fals “ROSANA” dan Peresmian & pameran lukisan Iwan Fals “Galeri Suara Hati”.

Ide melukis lahir untuk mengisi kekosongan saat Iwan Fals menjalani istirahat bermusik akibat operasi lengan. Cedera lengan sudah terasa sejak menjalani perjalanan darat tour Sumatera dan semakin terasa setelah perjalanan pulang dari Aceh ke Leuwinanggung. Masuk rumah sakit menjalani operasi adalah pengalaman pertama seumur hidup. Iwan Fals menerima untuk dioperasi setelah lama menyimpan rasa sakitnya akibat cedera saat muda.

“Dulu saya suka badminton. Jarang pemanasan maklum masih muda. Akibatnya cedera dan sesekali terasa saat usia sekarang. Dan saya pernah cedera kembali saat naik motor trail. Waktu itu sore-sore usai dari sawah arah nanjak ke rumah di Jonggol,” ungkap Iwan Fals.

Iwan Fals tidak bisa diam, mesti gerak. Dipilihnya melukis karena Iwan Fals gemar dengan menuangkan pikiran dan perasaan lewat cat warna dan kanvas. Rosana tahu betul apa yang diinginkan suaminya. Berhari-hari lamanya dan tak terasa terkumpul banyak lukisan. Untuk mengenal lukisan dan karakternya maka Tiga Rambu membuka pameran lukisan di “Galeri Suara Hati” dan bisa dikunjungi setiap hari sampai tanggal 30 April 2019 mulai jam 11.00 sampai 20.00 di Panggung Kita Leuwinanggung.


Leuwinanggung, (22/4/2019).

Fotografer : Ichan Maulana
Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto