2019 Iwan Fals Tetap Netral

Dunia politik penuh dengan intrik
Cubit sana cubit sini itu sudah lumrah
Seperti orang pacaran
Kalau nggak nyubit nggak asik
Dunia politik penuh dengan intrik
Kilik sana kilik sini itu sudah wajar
Seperti orang adu jangkrik
Kalau nggak ngilik nggak asik
Rakyat nonton jadi suporter
Kasih semangat jagoannya
Walau tahu jagoannya ngibul
Walau tahu dapur nggak ngebul
Dunia politik dunia bintang
Dunia hura-hura para binatang
Berjoget dengan asik

Dunia politik punya hukum sendiri
Colong sana colong sini atau colong-colongan
Seperti orang nyolong mangga
Kalau nggak nyolong nggak asik
Rakyat lugu kena getahnya
Buah mangga entah ke mana
Tinggal biji tinggal kulitnya
Tinggal mimpi ambil hikmahnya
Dunia politik dunia bintang
Dunia pesta pora para binatang
Asik nggak asik

Dunia politik memang asik nggak asik
Kadang asik kadang nggak
Di situ yang asik (katanya)
Seperti orang main catur
Kalau nggak ngatur nggak asik
Pion bingung nggak bisa mundur
Pion-pion nggak mungkin kabur
Menteri, luncur, kuda, dan benteng
Galaknya melebihi raja
Raja tenang gerak selangkah
Sambil menyematkan hadiah

Rakyat nonton jadi suporter
Kasih semangat jagoannya
Walau tahu jagoannya ngibul
Walau tahu dapur nggak ngebul
Dunia politik dunia bintang
Dunia hura-hura para binatang
Berjoget dengan asik
Rakyat lugu kena getahnya
Buah mangga entah ke mana
Tinggal biji tinggal kulitnya
Tinggal mimpi ambil hikmahnya
Dunia politik dunia bintang
Dunia pesta pora para binatang
Asik nggak asik
Asik nggak asik, politik
Asik nggak asik, politik
Asik nggak asik
Asik nggak asik

(Asik Nggak Asik, Iwan Fals)

Sejak jaman 3 partai klaim politik terhadap Iwan Fals sudah terjadi. Iwan Fals diklaim pendukung PPP di Jakarta, Iwan Fals diklaim pendukung Golkar di Kalimantan, Iwan Fals diklaim PDI di Jawa Timur. “Dulu belum ada medsos. Dimana-mana teman saya tapi mereka mengerti. Orang PPP datang ke Bintaro minta kaos sama saya, Golkar bilang saya anak Golkar, sampai saya dikatakan ikut kabinet Megawati. Saya keukeuh, saya sadar orang politik itu nggak boleh egois, saya sendiri egonya gede sebagai seniman” ungkap Iwan Fals mengenang politik saat itu.

Politik dari masa ke masa. Maka jika hari ini kembali mengemuka berita hoax itu artinya setiap masa ada orangnya. Jika beredar kabar Iwan Fals mengacungkan 1 jari tidak lantas diartikan Iwan Fals tim sukses 01. Jika beredar kabar Iwan Fals mengacungkan 2 jari tidak lantas diartikan Iwan Fals tim sukses 02. Bahwa Iwan Fals pernah mengacungkan 1 jari, iya. Bahwa Iwan Fals pernah mengacungkan 2 jari, iya. Bukan hanya 1 jari atau 2 jari, Iwan Fals pernah beberapa kali mengacungkan 3 jari, 5 jari, 10 jari, dan kepalan tangan.

Beredar kabar bahwa Iwan Fals mengacungkan 1 jari untuk kemenagan 01. Yang benar adalah itu foto lama (2015), tidak ada hubungannya dengan capres 01. Mengapa mengacungkan 1 jari? Karena saat itu album project Musica melibatkan Iwan Fals, Noah, Nidji, Geisha, d’Masiv dengan nama “Satu”.

Ada lagi, karangan bebas yang tidak jelas sumbernya, mencoba memainkan kata-kata seolah-olah itu pikiran Iwan Fals.
“Saya dulu ikut, bahkan lagu saya menjadi ikon dalam gerakan perubahan yang diikuti oleh begitu banyak seniman. Bahkan setelahnya saya pernah diundang ke istana, saya masih ingat cercaan dan bulian pada saya kala itu. Lalu, jujur…, sebagaimana anda semua, saya kecewa, ya…sangat kecewa…!!! Terasa sia-sia perjuangan kita yang tanpa pamrih… Yang kita bela dan dukung ternyata lebih buruk, kesengsaraan rakyat makin menjadi-jadi. Ketidakadilan dan kesewenang-wenangan menjadi tontonan kita sehari-hari… Maka saat mereka mengajak untuk kembali ikut kampanye dan acara-acara untuk mendukung… saya katakan tidak… Saya sudah tertipu, saya tak mungkin ikut lagi… Saya juga merasa berdosa ikut berperan dulu.” Iwan Fals-Sang Maestro.

Jika menemukan redaksi yang berbunyi seperti di atas sudah bisa dipastikan tidak benar. Kapan Iwan Fals berkata demikian, dimana, siapa yang meliput berita, bagaimana jejak rekam penulis berita. Yakinlah, berita yang bisa dipercaya adalah berita yang diperoleh hasil meliput di lokasi kejadian dengan waktu dan tempat yang bisa dibuktikan kebenarannya. Kemudia berita yang bisa dipercaya adalah diperoleh dari media dan penulis berita yang memiliki jejak rekam baik. Tahun politik menuntuk cerdas menyerap berita. Agar cerdas menyerap berita maka waspada dengan klaim politik, lakukan tabayyun untuk menemukan jawaban.

Sikapnya dari jaman pemilu 3 partai sampai sekarang tidak berubah. Berada pada posisi di luar lingkaran partai, di luar lingkaran kekuasaan, menjadi warga negara yang menjalankan hak politiknya di bilik suara. “Datang ke bilik suara, gunakan hak pilihnya. Siapa yang dipilih itu urusan pribadi karena bebas dan rahasia,” kata Iwan Fals.


Leuwinanggung, (25/3/2019).

Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto