HUJAN KONSER

Konser Situs Budaya Banten-Baduy menjadi tema yang diusung kali ini dengan pendekatan edutainment yaitu pembelajaran yang menyenangkan. Banten terletak di wilayah barat Pulau Jawa pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat yang sejak tahun 2000 menjadi wilayah pemekaran dengan nama Provinsi Banten. Baduy Dalam dijadikan mandala atau kawasan suci yang kuat memegang tradisi leluhur Sunda Asli atau Sunda Wiwitan. Baduy identik dengan bambu dan bambu itu tanaman terbaik untuk konservasi alam. Maka untuk membudayakan ramah lingkungan nuansa bambu menjadi artistik PanggungKITA.

Hujan membasahi penonton. Bukan alasan untuk minggir dan berhenti. Hujan menjadi penyemangat karena semakin deras hujan penonton semakin menjadi. Ini sebuah fenomena. Antara hujan dan penonton menjadi indikator sebuah loyalitas tentunya menarik untuk diuji dan PanggungKITA telah membuktikannya. 7 fakta konser di rumah Iwan Fals :
1. Ini konser yang kesekian kalinya dilakukan, untuk Seri Situs Budaya adalah konser yang ke-5 setelah
Samarinda, Aceh, Makassar, Minangkabau
2. Daya tampung penonton semakin meluas berawal 1000 orang hingga kini mencapai -+ 5000 orang
3. Panitia adalah karyawan dan warga sekitar rumah Iwan Fals yang kini berjumlah 170 orang
4. Konser bergemuruh oleh nyanyian bersama
5. Penonton nyaris hafal semua lagu yang dibawakan 2 jam
6. Warga sekitar rumah diuntungkan secara ekonomi karena mendapat pemasukan dari parkir, jual makanan dan minuman
7. Penonton menyebutnya konser adalah silaturahmi, konser adalah berobat, konser adalah tontonan & tuntunan.

Sejak Jumat malam (28/7), Leuwinanggung didatangi orang-orang dari berbagai daerah. Ada yang dari Brebes, Indramayu, Cirebon, Bandung, dan Jakarta. Dan memuncak 5000 orang pada Sabtu seiring dengan Iwan Fals naik panggung. Mereka berada pada gelombang batin di frekuensi yang sama. Mereka berdatangan yang kehadirannya memiliki berbagai alasan. Konser itu hiburan tapi dimaknai lebih dalam. Ada yang mengatakan konser adalah silaturahmi karena konser mempertemukan orang-orang menjadi ajang “saling bicara tukar cerita” diantara mereka. Ada yang mengatakan konser adalah berobat karena datang ke PanggungKITA dapat memulihkan badan sehat jiwa kuat setelah dua jam berdiri, bernyanyi, bergerak, meluapkan ekspresi, dan lagu mewakilinya adalah seperti terapi atau berobat. Ada yang mengatakan konser adalah tontonan dan tuntunan, karena PanggungKITA memberikan edukasi sehingga memancarkan energi positif dari sebuah konsep komukasi massa. Bahwa di dalamnya terhimpun unsur-unsur spirit, harmoni, visual, dan aksi panggung Iwan Fals sehingga dengan alasan apapun seperti silaturahmi, berobat, tontonan dan tuntunan merespon “Panggilan Dari Gunung” dengan sapaan pembuka berjudul 15 Juli, “Kalau kau datang hatiku senang berbunga-bunga. Bulan dan bintang terangi malam sehabis hujan.”

Konser Iwan Fals & Band menampilkan 19 lagu. Bintang tamu Denada tampil dengan balutan warna hitam-hitam mampu memberikan kolaborasi yang apik membawakan Senandung Istri Bromocorah, Condet, Kujelang Hari, Badrong Lesung. Langit Leuwinanggung setia memberikan siraman hujan. Air langit memberikan kesejukan. Seperti pesan Rosana Listanto di Seri Konser Situs Budaya Banten-Baduy. “Sehubungan dengan Bhinneka Tunggal Ika, Satu Nusa Satu Bangsa. Dan kita pernah bikin Pelangi, berbeda-beda satu jua. Jadi dengan 34 provinsi kita bikin Insya Allah hal-hal yang terjadi belakangan ini sedikit berkurang dan berharap kita kembali berdamai dalam arti sesungguhnya,” ungkapnya saat Konferensi Pers.


Leuwinanggung, (4/8).

Fotografer : Ichan Maulana
Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto