“Setiap Orang Istimewa”

Apa yang saudara lakukan dalam peringatan HUT RI ke-71. Tentu sayang kalau tidak saling berbagi tukar cerita. Begitupun dengan Iwan Fals. Mari kita simak apa saja yang dilakukan Iwan Fals dalam perayaan HUT RI ke-71.

Ada dua waktu yang beriringan hari dan masing-masing mempunyai makna. 16 Agustus dan 17 Agustus menjadi tanggal bersejarah bagi perjalanan Oi dan perjalanan Indonesia yaitu 17 tahun Oi dan 71 tahun Indonesia. Bersejarah karena keduanya lahir pada waktu yang penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Oi adalah titik kecil dari Indonesia yang lahir pada tahun 1999 dan tumbuh berkembang di zamannya sebagai anak bangsa yang punya cita-cita. Indonesia adalah negara yang meraih kemerdekaannya pada tahun 1945 bukan dari hadiah tapi melalui strategi pergerakan dan peperangan.

Pendiri Oi, Iwan Fals mengikuti kedua peristiwa istimewa ini menjadi Agenda Oi dengan berbagai kegiatan. Panggung KITA menjadi titik kumpul beragam warna dengan berbagai aktivitasnya yang kreatif, menghibur, dan mendidik. Malam itu adalah malam peringatan HUT Oi ke-17 diikuti oleh ribuan orang penyaksi. Mereka hadir karena seruan bersatu, Oi..Oi..Oi..

Keesokan harinya dalam rangka HUT Oi dan Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Iwan Fals bersama Ketua Umum BPP Oi Periode 2013-2017 Rosana Listanto dan rombongan berangkat menuju Muara Gembong Bekasi. Tiba pukul 10 pagi langsung melakukan Apel Kemerdekaan di Kantor Polsek Muara Gembong. Usai penghormatan kepada bendera merah putih dilanjutkan dengan penghormatan kepada bumi. Gerakan positif menguatkan akar agar terjadi keseimbangan alam dilakukan oleh BPP Oi, BPK Oi Kabupaten Bekasi, BPK Oi Kota Bekasi, BPK Oi Kabupaten Karawang, dan Iwan Fals menggunakan perahu menuju lokasi penanaman 1700 mangrove.

Setelah menempuh perjalanan dua jam lebih di atas perahu, rombongan berangkat menuju kawasan pangkal perjuangan, Karawang. Rumah Sejarah Rengasdengklok, Tugu Kebulatan Tekad, dan Rumah Veteran Tentara menjadi tempat yang dikunjungi Iwan Fals. Antusias dan sambutan warga Karawang terhadap kedatangan Iwan Fals luar biasa. Luar biasa karena kunjungan ini memiliki daya tular energi positif terintegrasikan ke dalam atmosfer batiniah.

Sejarah bukan sekedar bacaan dan kenangan tapi sejarah membutuhkan ketajaman mata hati untuk menikmatinya maka untuk lebih mendalami dibutuhkan energi yang mendorong diri untuk hadir di sana. Walau Iwan Fals hadir untuk sekedar tahu tentang sejarah tapi hadirnya bukan sekedar hadir batin tetapi hadir fisik. Inilah yang menjadi peristiwa istimewa di Rengasdengklok.

Masih dalam rangkaian HUT RI ke-71, Iwan Fals keesokan harinya menyaksikan Kejuaraan Nasional Karate di Mabes TNI. Hobi karate yang sejak lama ditekuni Iwan Fals tidak memudarkan dirinya untuk terus karate. Matanya yang tajam fokus pada setiap pertandingan dan sesekali berkomentar. Dari berbagai kalimat yang terucap yang membuat penulis suka adalah kalimat berikut. “Setiap orang istimewa,” kata Iwan Fals.

“Setiap orang istimewa” mengajarkan diri untuk tetap waspada dan tidak sombong dengan keadaan karena sekali lengah maka kalah. ”Setiap orang istimewa” sebuah keyakinan diri dan mengapa harus minder, takut, frustasi, kalah, dan lari dari kenyataan. Karena pada diri setiap orang ada titik lemah tapi juga ada titik kuat. Titik lemah bukan untuk menjadi halangan untuk maju. Yang kecil bisa mengalahkan yang besar.

“Setiap orang istimewa” berlaku untuk semua bukan hanya untuk karate. Ini menjadi menu utama kompetisi pertandingan skala dunia, nasional, bahkan pertandingan tingkat yang paling kecil seperti Lomba Agustus Merdeka di rumah. Karena dalam lomba kelereng pun bisa menceritakan bahwa setiap orang istimewa. Jika setiap orang istimewa dan potensi istimewa ini dikelola dengan baik maka akan tiba saatnya cita-cita itu untuk Indonesia.


Leuwinanggung, (30/8).

Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto