Saya Ingin Berkelanjutan

Panggung Kita dibanjiri orang berpakaian putih-putih. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak yang berdatangan sejak pagi hari. Iwan Fals turun menghampiri mereka dan tak lama kemudian memimpin upacara. Upacara yang dimaksud adalah Upacara Pembukaan Tiga Rambu Cup III. Sebuah perhelatan olah raga untuk menumbuhkembangkan karate dan almamaternya dengan tema “Silaturahmi Keluarga Karate Wadokai” berlangsung dua hari, Sabtu - Minggu (21 - 22/5).

Pembinaan ini dilakukan bertahap, rutin, dan berkelanjutan mulai dari latihan sampai mengenalkan kompetisi pertandingan. Penyanyi yang juga menekuni karate sabuk hitam Dan V Wadokai Karatedo Indonesia menaruh perhatian penuh terhadap prestasi anak. Iwan Fals dalam sambutannya mengatakan : “Perlu waktu untuk menjadikan seorang anak jadi juara sejati.”

Mulai pagi hingga sore hari tidak beranjak dari kursi pendopo tempat pertandingan berlangsung. Iwan Fals mencermati betul teknik karate dan penguasaan kata. Maklum, Iwan Fals pernah menorehkan prestasi nasional sebagai atlet karate di kelas kata.

Esoknya, Iwan Fals mendatangi Sekretariat BPP Ormas Oi untuk mengikuti Donor Darah “Setetes Darah Untuk Kebangkitan Nasional.” Iwan Fals mengawali dirinya memeriksa kesehatan. Hari itu Iwan Fals tidak bisa donor darah karena sebelumnya mengkonsumsi obat antibiotik. Iwan Fals menyempatkan diri menyapa orang-orang yang sedang berbaring di Pendopo Oi dan kemudian mengikuti diskusi. Diskusi yang menghadirkan pembicara dari Komunitas Guru TIK (Teknologi Informasi dan Komputer) mengangkat soal pendidikan dan relevansinya terhadap kebangkitan nasional. Teknologi menjadi revolusioner pembentuk generasi peradaban baru yang hari ini dunia maya sudah menjadi bentuk sebuah peradaban. Iwan Fals berkata : “Dunia maya, lebih nyata dari dunia nyata.”

Diskusi berkelanjutan merespon sebuah obrolan menggelitik dari Iwan Fals yang lantas pamit meninggalkan tempat karena mesti kembali ke Pendopo Dojo Tiga Rambu mengikuti pertandingan hari kedua. Descartes filsuf abad modern asal Prancis mengatakan tentang keberadaan karena alam fikir dengan ungkapan : “Aku berfikir maka aku ada.” Tentang keberadaan karena alam maya Iwan Fals mengatakan : “Aku update maka aku ada.”

Hari yang seru. Iwan Fals kembali berada bersama ratusan anak yang mengikuti pertandingan. 133 peserta kelas kumite, 56 peserta kelas kata, 13 dojo, dan semangat para suporter menjadi Tiga Rambu Cup III berjalan meriah. Iwan Fals memuji mental bertanding anak-anak. “Memang ada emosi tapi kontrol dan mengendalikan diri sudah ada di diri mereka,” ungkap Iwan Fals.

Sanggup mempertinggi prestasi adalah janji karate yang diniatkan, diucapkan, dan dibuktikan dengan hasil. Dojo Tiga Rambu memberikan tempatnya untuk dimaksimalkan menjadi tempat bersama untuk latihan dan mencetak atlet berprestasi. Dojo RKC yang menguasai kelas kumite berhasil meraih juara umum. Selanjutnya diikuti oleh Dojo Putra Darma dan Dojo Tiga Rambu. “Saya ingin berkelanjutan mudah-mudahan hasil hari ini nggak hilang,” seru Iwan Fals.

Karate penuh dengan ajaran. Ajaran akan berkembang luas kalau disertai dengan ajakan. Sebagai ajang silaturahmi keluarga karateka yang sportif dan berprestasi semakin mempertebal untuk mengajak bertindak bersih. “Peduli sampah atlet prestasi. Tak peduli sampah atlet frustasi .”

Karate penuh dengan ajaran. Ajaran tentang prestasi dan penguasaan diri. Iwan Fals memiliki keyakinan terhadap masa depan anak-anak ditunggu oleh 196 negara di seluruh dunia. Sementara nada sumbang orang-orang menyertai langkah Sensei Iwan Fals. “Ah lo bisa apa. Pake ngajar karate segala. Bisanya nyanyi doang.”


Leuwinanggung, (23/5)

Fotografer : Khairul Imam
Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto